A. LOGAM
Dalam kimia,
sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur
kimia yang siap membentuk ion (kation). Logam adalah salah satu
dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh
sifat ionisasi dan ikatan, bersama
dengan metaloid dan nonlogam.
Pengelompokan dikemukakan
oleh Lavoisier, namun masih sangat sederhana, sebab antara unsur-unsur
logam sendiri masih terdapat banyak perbedaan.
Dalam tabel
periodik, garis diagonal yang membedakan unsur logam dari nonlogam. Unsur dalam
garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam. Unsur-unsur yang
termasuk metaloid adalah Boron (B), Silikon (Si), Germanium (Ge), Arsen (As),
Antimon (Sb), Telurium (Te), Polonium (Po).
Logam
sendiri terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Alkali
: Lithium (Li), Natrium (Na), Potassium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs),
Francium (Fr).
2. Logam
Alkali Tanah : Beryllium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Strontium (Sr),
Barium (Ba), Radium (Ra).
3. Logam
Transisi : Lantanida dan Aktinida.
4. Logam
Lainnya : Aluminium (Al), Gallium (Ga), Indium (In), Thallium (Tl), Ununtrium
(Uut), Tin (Sn), Lead (Pb), Ununquadium (Uuq), Bismuth (Bi), Ununpentium (Uup),
Ununhexium (Uuh).
Beberapa
logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, timah, perak, titanium,
uranium, dan zink.
B. NONLOGAM
Nonlogam adalah
kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih
mudah menarik elektron valensi dari atom lain dari pada
melepaskannya. Unsur-unsur yang termasuk dalam nonlogam adalah:
1. Halogen
: Fluorine (F), Chlorine (Cl), Bromine (Br), Iodine (I), Astatine (At),
Ununseptium (Uus).
2. Gas
mulia : Helium (H), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr), Xenon (Xe), Radon
(Rn), Ununoctium (Uuo).
3. Nonlogam
lainnya : Hidrogen (H), Carbon (C), Nitrogen (N), Phosphorus (F), Oxygen (O),
Sulfur (B), Selenium (Se).
Sebagian
besar nonlogam ditemukan pada bagian atas tabel periodik, kecuali hidrogen
yang terletak pada bagian kiri atas bersama logam alkali. Walaupun hanya
terdiri dari 20 unsur, dibandingkan dengan lebih dari 80 lebih jenis logam,
nonlogam merupakan penyusun sebagian besar isi bumi, terutama lapisan
luarnya.
Pada
tabel periodik, unsur-unsur di daerah perbatasan antara logam dan nonlogam
mempunyai sifat ganda. Misalnya unsur Boron (B) dan Silikon (Si) merupakan
unsur nonlogam yang memilki beberapa sifat logam yang disebut unsur
metaloid.
C. SIFAT
FISIS LOGAM
Pada
umumnya unsur logam mempunyai sifat fisis, antara lain:
1. Logam
akan memantulkan sinar yang datang dengan panjang gelombang dan frekuensi yang
sama sehingga logam terlihat lebih mengkilat. Contohnya, emas (Au), perak
(Ag), besi (Fe), dan seng (Zn).
2. Logam
dapat menghantarkan panas ketika dikenai sinar matahari, sehingga logam akan
sangat panas (terbakar). Energi panas diteruskan oleh elektron sebagai
akibat dari penambahan energi kinetik. Hal ini menyebabkan elektron bergerak
lebih cepat. Energi panas ditransferkan melintasi logam yang diam melalui
elektron yang bergerak.
3. Logam
juga dapat menghantarkan listrik karena elektronnya terdelokalisasi bebas
bergerak di seluruh bagian struktur atom. Tembaga (Cu) sering dipakai dalam
pembuatan kawat penghantar lisrik.
4. Meabilitas,
yaitu kemampuan logam untuk ditempa atau diubah menjadi bentuk lembaran. Sifat
ini digunakan oleh pandai besi untuk membuat sepatu kuda dari batangan logam.
Gulungan baja (besi) penggiling menggunakan sifat ini saat mereka mengulung batangan
baja menjadi lembaran tipis untuk pembuatan alat-alat rumah tangga. Hal
ini karena kemampuan atom-atom logam untuk menggelimpang antara atom yang satu
dengan atom yang lain menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan ikatan logam.
5. Duktilitas yaitu
kemampuan logam dirubah menjadi kawat dengan sifatnya yang mudah meregang jika
ditarik. Tembaga (Cu) dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kawat.
6. Semua
logam merupakan padatan pada suhu kamar dengan pengecualian raksa atau merkuri
(Hg) yang berupa cairan pada suhu kamar.
7. Semua
logam bersifat keras, kecuali natrium (Na) dan kalium (Ca), yang lunak dan
dapat dipotong dengan pisau.
8. Umumnya
logam memiliki kepadatan yang tinggi sehingga terasa berat jika dibawa.
9. Logam
juga dapat menimbulkan suara yang nyaring jika dipukul, sehingga dapat
digunakan dalam pembuatan bel atau lonceng.
10. Logam
dapat ditarik magnet, sehingga logam disebut diamagnetik, misalnya besi (Fe).
D. SIFAT
FISIS NONLOGAM
Pada
umumnya unsur nonlogam mempunyai sifat fisis, antara lain:
1. Nonlogam
tidak dapat memantulkan sinar yang datang sehingga nonlogam tidak terlihat
mengkilat.
2. Nonlogam
tidak dapat menghantarkan panas dan listrik sehingga disebut sebagai isolator.
3. Nonlogam sangat
rapuh sehingga tidak dapat ditarik menjadi kabel atau ditempa menjadi lembaran.
4. Densitas
atau kepadatannya pun relatif rendah sehingga terasa ringan jika dibawa dan
tidak bersifat diamagnetik (dapat ditarik magnet).
5. Nonlogam
berupa padatan, cairan dan gas pada suhu kamar. Contohnya padatan Carbon (C),
cairan Bromin (Br) dan gas Hidrogen (H).
E. SIFAT
KIMIA LOGAM
Sifat-sifat
kimia logam antara lain:
1.. Logam
memiliki energi ionisasi yang rendah, oleh karena itu logam cenderung
melepaskan elektronnya dengan mudah. Logam cenderung melepaskan elektron
daripada menangkap elektron untuk membentuk kation. Logam berikatan dengan
lainnya untuk mencapai stabil. Contohnya, Na+ Mg2+ Al3+ .
2. Umumnya
logam cenderung memiliki titik leleh titik didih yang tinggi karena
kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu
dengan logam yang lain tergantung pada jumlah elektron yang terdelokalisasi
pada lautan elektron, dan pada susunan atom-atomnya.Sifat titik leleh
menunjukkan kekerasan logam, titik leleh yang tinggi artinya logamnya keras,
sedangkan titik leleh rendah artinya logamnya lemah. Semua logam memiliki titik
leleh yang tinggi, kecuali merkuri (Hg), cerium (Ce), galium (Ga), timah
(Sn) dan timbal (Pb).
3. Logam
memiliki 1 sampai 3 elektron dalam kulit terluar dari atom-atomnya.
4. Kebanyakan
logam oksida yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam
hidroksida. Contonya:
logam
oksida + air logam
hidroksida
Na2O (s) + H2O (l) 2NaOH (aq)
CaO (s) + H2O (l) Ca(OH)2 (aq)
5. Logam
oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.
Contohnya:
logam
oksida + asam garam + air
MgO (s) + 2HCl (aq) MgCl 2 (aq) + H2O (l)
NiO (s) + H2SO4 (aq) NiSO4 (aq) + H2O (l)
F. SIFAT
KIMIA NONLOGAM
Sifat-sifat
kimia yang dimiliki unsur nonlogam antara lain:
1. Jika
dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur nonlogam cenderung
menangkap
elektron
karena memiliki energi ionisasi yang besar untuk membentuk
anion. Contohnya, Cl- O2- N3- .
2. Umumnya
unsur nonlogam memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah jika
dibandingkan dengan unsur logam.
3. Nonlogam
memiliki 4 sampai 8 elektron dalam kulit terluar dari atom-atomnya.
4. Nonlogam
yang bereaksi dengan logam akan membentuk garam.
nonlogam + logam garam
3Br 2 (l) + 2Al (s) 2AlBr 3 (s)
5. Kebanyakan nonlogam
oksida yang larut dalam air akan bereaksi membentuk asam. Contohnya:
nonlogam
oksida + air asam
CO2 (g) + H2O (l) H2CO3 (aq)
6. Nonlogam
dapat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
nonlogam
oksida + basa garam + air
CO 2 (g) + 2NaOH (aq) Na2CO3 (aq) + H2O (l)
G. PENGGUNAAN
LOGAM
Umumnya,
logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di
bidang industri, pertanian, dan kedokteran.
Contohnya, merkuri yang digunakan dalam proses klor alkali. Proses
klor alkali merupakan proses elektrolisis yang berperan penting
dalam industri manufaktur dan pemurnian zat kimia. Beberapa zat
kimia yang dapat diperoleh dengan proses elektrolisis adalah natrium
(Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), aluminium (Al), tembaga, seng, perak, hidrogen, klor, fluor, natrium
hidroksida, kalium dikromat, dan kalium permanganat. Proses
elektrolisis larutan natrium klorida tersebut merupakan proses klor alkali.
Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di katode (kutub
positif) dan gas klor di anode (kutub negatif).
Pada
industri angkasa luar dan profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat, tahan
karat, dan bersifat noniritin, seperti aloi titanium. Sebagian jenis
logam merupakan unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai
fungsi biokimiawi. Pada zaman dahulu, logam tertentu,
seperti tembaga, besi, dan timah digunakan untuk membuat
peralatan, perlengkapan mesin, dan senjata.
Secara
umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa dijadikan
perhiasan, antara lain emas, perak, perunggu dan platina.
Logam-logam tersebut memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat
dalam jumlah yang sedikit di alam, sehingga harganya mahal. Emas dan perak
memiliki sifat penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai
untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat elektronik.
Kemampuan
logam untuk meregang apabila ditarik disebut duktilitas. Kemampuan logam
meregang dan menghantarkan listrik dimanfaatkan untuk membuat kawat atau kabel,
contohnya tembaga. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa disebut
maleabilitas. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa dimanfaatkan untuk
membuat berbagai macam jenis barang, misalnya golok, pisau, cangkul, dan
lain-lain.
Sebagai
konduktor panas yang baik, logam juga digunakan untuk membuat panci. Logam
bersifat kuat sehingga dapat digunakan untuk membangun rangka bangunan dan
jembatan. Logam juga dapat menimbulkan suara dering yang nyaring jika dipukul,
maka logam juga dapat digunakan dalam pembuatan bel.
Logam
berat adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor
atom 22 sampai dengan 92. Namun logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan
apabila terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh manusia. Beberapa logam
tersebut di antaranya bersifat membangkitkan kanker (karsinogen).
Demikian pula dengan bahan pangan dengan kandungan logam berat tinggi dianggap
tidak layak konsumsi.
Kasus-kasus
pencemaran lingkungan menyebabkan banyak bahan pangan mengandung logam berat
berlebihan. Kasus yang populer adalah sindrom Minamata, sebagai akibat
akumulasi raksa (Hg) dalam tubuh ikan konsumsi.
Di
Indonesia, pernah dilaporkan bahwa ikan-ikan di Teluk Jakarta juga
memiliki kandungan raksa (Hg) yang tinggi. Udang dari tambak Sidoarjo pun
pernah ditolak oleh importir dari Jepang karena dinilai memiliki
kandungan Kadmium (Cd) dan Timbal (Pb) yang melebihi ambang
batas. Diduga logam-logam ini merupakan dampak buangan limbah industri di
sekitarnya. Kakao dari Indonesia juga pernah ditolak pada lelang
internasional karena dinilai memiliki kandungan Cd di atas ambang batas yang
diizinkan. Cd diduga berasal dari pupuk TSP yang diberikan pada
tanaman di perkebunan.
H. PENGGUNAAN NONLOGAM
Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu. Terbentuknya belerang karena aktifitas vulkanisme. Belerang (Su) ini banyak digunakan di berbagai macam industri, misalnya
pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, aki, industri kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek api, obat-obatan dan lain-lain.
Belerang atau sulfur ini tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
Fosfat merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung. Fosfat terdapat di daerah karst terutama di dalam gua-gua. Pemanfaatannya digunakan untuk bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di Bojonegoro (Jawa Timur), Ajibarang (Jawa Tengah), dan Bogor (Jawa Barat).
Contoh dari carbon (C) adalah intan atau berlian. Intan dalam tingkatan kekerasan batuan, merupakan batuan yang mempunyai tingkatan kekerasan paling tinggi, sehingga intan bisa digunakan untuk mengiris kaca dan marmer. Intan berasal dari endapan tumbuhan jenis pakis-pakisan yang telah mengalami proses yang sangat panjang dan lama. Pemanfaatan utama intan ialah digunakan sebagai perhiasan. Mineral intan tersebar di Martapura (Kalimantan Selatan),
Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan Muara Mengkiang (Kalimantan barat).
Karbon monoksida (CO) lebih dikenal karena sifatnya yang beracun daripada kegunaannya. Gas ini dapat berikatan dengan haemoglobin dalam darah sehingga menghalangi fungsi utama darah sebagai pengangkut oksigen. Gas CO tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. CO di udara berasal dari pembakaran tak sempurna dalam mesin kendaraan bermotor dan industri. Beberapa penggunaan CO adalah sebagai reduktor pada pengolahan logam, sebagai bahan baku untuk membuat methanol dan merupakan komponen berbagai jenis bahan bakar gas.
Gas
CO2 tidak beracun, tetapi jika kadarnya terlalu besar (10-20%) dapat
membuat pingsan dan merusak sistem pernapasan. CO2 terbentuk pada
pembakaran bahan bakar yang mengandung karbon seperti batu bara, minyak bumi,
gas alam dan kayu. Gas ini juga dihasilkan pada pernapasan makhluk hidup.
Karbon dioksida komersial diperoleh dari pembakaran residu penyulingan minyak
bumi. Dalam jumlah besar juga diperoleh sebagai hasil samping produksi urea dan
pembuatan alkohol dari proses peragian. Beberapa penggunaan komersial karbon
dioksida adalah karbon dioksida padat yang disebut es kering digunakan sebagai
pendingin, untuk memadamkan kebakaran dan untuk membuat minuman ringan.
KESIMPULAN
1. Sifat
fisis logam adalah mengkilat, konduktor panas dan listrik, merenggang jika
ditarik, mudah ditempa, berupa padatan dalam suhu kamar, dapat ditarik oleh
magnet, memiliki kepadatan yang tinggi dan berbunyi nyaring jika dipukul. Hal
ini juga berlaku sebaliknya untuk unsur nonlogam, namun nonlogam dapat berupa
padat cair dan gas dalam suhu kamar.
2. Sifat
kimia logam adalah mudah melepas elektron sehingga membentuk kation, memiliki 1
sampai 3 elektron valensi, titik leleh dan titik didihnya relatif tinggi, logam
oksida yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam hidroksida dan
logam oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.
3. Sifat
kimia nonlogam adalah mudah menangkap elektron sehingga membentuk anion,
memiliki 4 sampai 8 elektron di kulit terluarnya, titik leleh dan titik
didihnya rendah, dapat bereaksi dengan logam membentuk garam, nonlogam
oksida yang larut dalam air bereaksi membentuk asam
dan juga dapat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
No comments:
Post a Comment