Variasi bahasa di dalam kehidupan masyarakat yang
mempunyai tingkat sosial maka akan semakin banyak perbedaan pemakaian
bahasanya, semakin kompleks susunan kemasyarakatannya, serta semakin banyak
variasi bahasanya. Adanya berbagai macam variasi masyarakat seperti jenis
kelamin, umur, status, dan kelas mengakibatkan berbagai macam variasi
bahasa.Manusia dalam masyarakat mempunyai sifat elastis karena manusia
bermasyarakat sehingga menempati tempat dan menemui suasana yang sangat
bervariasi.Disamping sebab-sebab tersebut, variasi bahasa juga diakibatkan oleh
manusia itu sendiri secara alamiah yang mempunyai daya kreatif.
Menurut Wardaugh (1986: 22) variasi bahasa adalah
seperangkat pola tuturan manusia, yaitu bunyi, kata, dan ciri-ciri gramatikal
yang secara unik dapat dihubungkan dengan faktor eksternal seperti daerah geografis dan faktor
sosial. Faktor sosial dapat dipengaruhi oleh situasi berbahasa, pemakai bahasa,
keperluan penutur , kelas sosial penuturnya, dan lain sebagainya.
Nababan (1984 : 3) berpendapat bahwa bahasa terdiri
dari dua aspek pokok yaitu aspek bentuk dan aspek makna. Aspek bentuk meliputi
bunyi, tulisan, dan strukturnya.Sedangkan aspek makna meliputi leksikal,
fungsional, dan struktural.Bahasa jika dilihat pada pemakaiannya dalam
masyarakat bahasa, baik dari segi bentuk maupun makna menunjukkan
perbedaan-perbedaan.Perbedaan itu bisa besar atau kecil tergantung dari latar
belakang keilmuan atau kemampuan orang dalam pengungkapannya.
Menurut Suwito (1983: 3) timbulnya berbagai variasi
bahasa tidak hanya ditentukan oleh faktor linguistik melainkan juga ditentukan
oleh faktor nonlinguistik.Faktor linguistik menyangkut pemakaian bahasa dalam
hubungannya dengan bunyi, tata bentuk kata, tata kalimat, dan tata makna.Faktor
nonlinguistik menyangkut pemakaian bahasa dalam kaitannya dengan faktor sosial.
Faktor sosial mengacu pada kehetoregenan anggota masyarakat tutur baik ditinjau
dari usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, status sosial atau kemampuan
sosial ekonomi san berbagai kegiatan. Sedangkan faktor situasional meliputi
siapa yang berbicara, siapa lawan bicara, kapan pembicaraan itu dilakukan,
dimana pembicaraan itu berlangsung dan apa yang menjadi pokok pembicaraan.
Suwito (1983: 3) mengklasifikasikan variasi bahasa
menurut keragaman sosial penuturnya dan penggunannya di dalam masyarakat
sosial. Keragaman sosial penuturnya berarti siapa yang menggunakan bahasa itu,
dimana tinggalnya, bagaimana kedudukan sosialnya di dalam masyarakat, apa jenis
kelaminnya, dan kapan bahasa itu dipergunakan . Sedangkan berdasarkan
penggunaannya berarti bahasa itu digunakan untuk apa. Dalam bidang apa, apa
jalur dan alatnya, serta bagaimana situasi keformalannya.
Variasi bahasa adalah bentuk bagian atau varian dalam
bahasa yang masing-masing memiliki pola yang menyerupai pola umum bahasa
induknya (Suwito, 1985:20). Chaer dan Agustina (1995:83) membedakan variasi
bahasa antara lain dari segi (1) penutur, (2) pemakaian, (3) keformalan, dan
(4) sarana.
1. Variasi Bahasa dari Segi Penutur
Variasi bahasa dari segi penutur adalah variasi bahasa yang
bersifat individual atau sekelompok individu yang jumlahnya relatif berada pada
suatu wilayah atau area.Berikut ini jenis variasi bahasa kelompok ini.
a. Idiolek adalah ciri khas tuturan perorangan yang
dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikhis.
b. Sosiolek/dialek sosial adalah variasi bahasa akibat
perbedaan kelas sosial penuturnya.
c. Dialek/dialek geografis adalah varasi bahasa dari
sekelompok individu pada suatu daerah geografis tertentu. Selain itu variasi
bahasa dibedakan berdasarkan tingkat golongan, status, dan kelas sosial
penuturnya atas akrolek, basilek, vulgas, kolokial, jargon, argon, dan kant.
d. Akrolek adalah variasi bahasa yang dianggap lebih tinggi
atau bergensi
daripada variasi bahasa lainnya.
e. Basilek adalah variasi bahasa yang dianggap kurang
bergengsi atau bahasa rakyat kebanyakan.
f. Vulgar adalah variasi bahasa yang digunakan oleh penutur
yang kurang berpendidikan dan berkencenderungan menyatakan sesuatu apa adanya
dan kasar.
g. Slang merupakan variasi bahasa yang bercirikan penggunaan
kosa kata yang baru ditemukan dan cepat berubah, biasanya dipakai oleh kaum
muda atau kelompok sosial dan profesional untuk berkomunikasi intrakelompok,
digunakan secara terbatas dan bersifat rahasia. Slang bisa dipadankan dengan
bahasa gaul.
h. Kolokial merupakan variasi bahasa yang digunakan oleh
penutur dalam percakapan sehari-hari secara lisan.
i. Jargon adalah variasi bahasa yang digunakan kelompok
sosial atau kelompok pekerja tertentu dan tidak dimengerti oleh kelompok lain
dalam lingkungan tersendiri.
j. Argot adalah variasi bahasa khas para pencuri kemudian
variasi ini dipakai untuk kosa kata teknis atau khusus dalam perdagangan,
profesi, atau kegiatan lainnya. Ada juga yang menganggap argot sama dengan
jargon dilihat dari segi kerahasiaan.
k. Kan/cant dipakai sebagai variasi bahasa merengek-rengek
atau purapura, biasanya digunakan oleh kalangan sosial rendah.
2. Variasi Bahasa dari Segi Penggunaan
Variasi bahasa berdasarkan penggunaan disebut juga fungsiolek,
ragam, atau register. Register adalah satu ragam tertentu yang digunakan untuk
maksud tertentu. Pemakaian bahasa di bidang militer, sastra, jurnalistik dapat
digolongkan sebagai register
3. Variasi Bahasa dari Segi Keformalan
Variasi bahasa berdasarkan keformalan dibagi menjadi lima,
yaitu:
a. Gaya/ragam beku/frozen: digunakan untuk suasana resmi dan
khidmad dengan pola dan kaidah yang sudah tetap dan tidak bisa diubah.
b. Gaya/ragam resmi/formal: ragam bahasa yang digunakan dalam
buku pelajaran, rapat dinas, dan surat-menyurat resmi. Ragam ini disebut juga
ragam standar atau baku yang dipakai dalam situasi resmi.
c. Gaya/ragam usaha: ragam bahasa yang digunakandalam
pembicaraan biasa di sekolah dan rapat. Ragam ini berada antara ragam formal
dan santai.
d. Gaya/ragam antai/casual: ragam yang digunakan dalam
situasi santai atau tidak resmi dengan kosa kata yang dipengaruhi oleh unsur
dialek.
e. Gaya/ragam akrab/intimate: ragam yang digunakan antara
teman yang sudah akrab, intim, karib, dan keluarga. Banyak menggunakan kode
bahasa yang bersifat pribadi, tersendiri, dan relatif tetap dalam kelompoknya.
4. Variasi Bahasa dari Segi Sarana
Variasi bahasa berdasarkan sarana yang digunakan dibedakan
menjadi ragam lisan dan tulis.
bagi yang pengen tw referensi bukunya alias daftar pustaka silakan isi komentarnya....
ReplyDeleteok :)